Sejarah Candi Borobudur (Heuristik, Verifikasi, Interpretasi & Historiografi)
A.
HEURISTIK
1.
Sumber Islam
KH
Fahmi Basya menuturkan beberapa ciri-ciri Candi Borobudur yang menjadi bukti
sebagai peninggalan putra Nabi Daud tersebut. Di antaranya, hutan atau negeri
Saba, makna Saba, nama Sulaiman, buah maja yang pahit, dipindahkannya istana
Ratu Saba ke wilayah kekuasaan Nabi Sulaiman, bangunan yang tidak terselesaikan
oleh para jin, tempat berkumpulnya Ratu Saba, Kisah nabi Yunus di relief candi
dan lainnya. Dalam Alquran, kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Saba disebutkan
beberapa kali dalam al quran surah An-Naml [27]: 15-44, Saba [34]: 12-16,
al-Anbiya [21]: 78-81, dan lainnya. Tentu saja, banyak orang yang tidak percaya
bila Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman.
Melalui
relief-relief yang ada lainnya, memang terdapat banyak simbol, yang mengesankan
dan identik dengan kisah Sulaiman dan Ratu Saba, sebagaimana seperti keterangan
Alquran. Pertama adalah tentang tabut, yaitu sebuah kotak atau peti yang berisi
warisan Nabi Daud AS kepada Sulaiman. Konon, di dalamnya terdapat kitab Zabur,
Taurat, dan Tingkat Musa, serta memberikan ketenangan. Pada relief lain yang
terdapat di Borobudur, tampak peti atau tabut itu dijaga oleh seseorang. “Dan
Nabi mereka mengatakan kepada mereka: ‘Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja,
ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu
dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa
malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu
orang yang beriman’.” (QS Al-Baqarah [2]: 248).
Negeri
Saba ada di Indonesia, yaitu Wonosobo (Wana – Saba). menurut bahasa jawa, Wana
artinya hutan dan Saba adalah negeri Saba/tempat berkumpul . Dalam Alquran,
wilayah Saba ditumbuhi pohon yang sangat banyak. (QS Saba [34]: 15). Jadi,
menurut Fahmi, wana saba atau Wonosobo adalah hutan Saba.Masih banyak lagi
bukti-bukti yang dipaparkan oleh sang peneliti KH Fahmi Basya didalam buku yang
ia tulis.
Sumber: buku KH Fahmi Basya "Borobudur dan Peninggalan Nabi
Sulaiman" Pemimpin Lembaga
Studi Islam dan Kepurbakalaan.
2. Sumber Setempat
Sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya
untuk mendapatkan gelar doktor pada 1950 berpendapat bahwa Borobudur adalah
tempat pemujaan. Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan, Casparis
memperkirakan pendiri Borobudur adalah raja Mataram dari wangsa Syailendra
bernama Samaratungga, yang melakukan pembangunan sekitar tahun 824 M.
Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada
masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan
waktu setengah abad. Dalam prasasti Karangtengah pula disebutkan mengenai
penganugerahan tanah sima (tanah bebas pajak) oleh Çr? Kahulunan (Pramudawardhani)
untuk memelihara Kam?l?n yang disebut Bh?misambh?ra. Istilah Kam?l?n sendiri
berasal dari kata mula yang berarti tempat asal muasal, bangunan suci untuk
memuliakan leluhur, kemungkinan leluhur dari wangsa Sailendra. Casparis
memperkirakan bahwa Bh?mi Sambh?ra Bhudh?ra dalam bahasa sansekerta yang
berarti “Bukit himpunan kebajikan sepuluh tingkatan boddhisattwa”, adalah nama
asli Borobudur.
Dibutuhkan tak kurang dari 2 juta balok batu
andesit atau setara dengan 50.000m persegi untuk membangun Candi Borobudur ini.
Berat keseluruhan candi mencapai 3,5 juta ton. Seperti umumnya bangunan candi,
Bororbudur memiliki 3 bagian bangunan, yaitu kaki, badan dan atas. Bangunan
kaki disebut Kamadhatu, yang menceritakan tentang kesadaran yang dipenuhi
dengan hawa nafsu dan sifat-sifat kebinatangan. Kemudian Ruphadatu, yang
bermakna sebuah tingkatan kesadaran manusia yang masih terikat hawa nafsu,
materi dan bentuk. Sedangkan Aruphadatu yang tak lagi terikat hawa nafsu,
materi dan bentuk digambarkan dalam bentuk stupa induk yang kosong. Hal ini
hanya dapat dicapai dengan keinginan dan kekosongan.
B. VERIFIKASI
Dari data di atas dapat kita ambil kritik yaitu,
sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah Candi Borobudur?
2. Dimana tempat Candi Borobudur?
3. Apakah Arti Borobudur?
Dari semua masalah tentang sejarah berdirinya
Candi Borobudur ini dapat diambil pemecahan masalahnya / hasil tafsiran,
berikut hasilnya:
1. Sejarah Candi Borobudur
Waktu didirikannya Candi Borobudur tidaklah dapat
di ketahui dengan pasti namun suatu perkiraan dapat di peroleh dengan tulisan
singkat yang di pahatkan di atas pigura relief kaki asli Candi Borobudur (Karwa
Wibhangga) menunjukkan huruf sejenis dengan yang di dapatkan dari prasasti di
akhir abad ke-8 sampai awal abad ke-9 dari bukti-bukti tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa Candi Borobudur di dirikan sekitar tahun 800M.
2. Letak dan Lokasi Candi Borobudur
Borobudur terletak di Kecamatan Borobudur
Kabupaten Magelang yang letaknya sebelah selatan +15km kota Magelang datarannya
yang berbukit hampir seluruhnya dikelilingi pegunungan, pegunungan yang
mengelilingi Candi Borobudur di antaranya di sebelah timur terdapat gunung
Merbabu dan gunung Merapi, barat laut gunung Sumbang dan gunung Sindiro.
3. Nama dan Arti Candi Borobudur
Nama Borobudur berasal dari gabungan kata Boro
dan Budur, Boro berasal dari kata Sangsekerta yang berarti “Vihara” yang
berarti komplek Candi dan Biharaatau juga asrama (Menurut Purwacaraka dan
Stuten Herm) sedangkan Budur dalam bahasa Bali “Bedudur” yang artinya di Atas.
Jadi nama Borobudur berarti asrama (Komplek Candi) yang terletak di atas bukit.
C. INTERPRETASI
Banyak buku-buku sejarah yang menuliskan tentang
Candi Borobudur akan tetapi kapan Candi Borobudur itu didirikan tidaklah dapat
diketahui secara pasti namun suatu perkiraan dapat diperoleh dengan tulisan
singkat yang dipahatkan di atas pigura relief kaki asli Candi Borobudur (Karwa
Wibhangga) menunjukan huruf sejenis dengan yang di dapatkan dari prasasti di
akhir abad ke-8 sampai awal abad ke-9 dari bukti bukti tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa Candi Borobudur di dirikan tahun 800M.
Kesimpulan di atas itu
ternyata sesuai benar dengan kerangka sejarah Indonesia pada umumnya dan juga
sejarah yang berada di daerah Jawa Tengah pada khususnya periode antara abad
ke-8 dan pertengahan abad ke-9 dikenal dengan abad Emas Wangsa Syailendra kejayaan
ini ditandai di bangunanya sejumlah besar candi yang di lereng-lereng gunung
kebanyakan berdiri khas bangunan hindu sedangkan yang bertebaran di
dataran-dataran adalah khas bangunan Buddha tapi ada juga sebagian khas Hindu.
Dengan demikian dapat
di tarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur di bangun oleh bangsa Syailendra yang
terkenal dalam sejarah karena usaha untuk menjunjung tinggi dan mengagungkan
agama Buddha Mahayana.
A.
Waktu didirikan
Kesimpulan tersebut di atas itu ternyata sesuai benar dengan dengan kerangka sejarah Indonesia pada umumnya dan juga sejrah yang berada di daerah jawa tengah paa khususnya periode antara abad ke – 8 dan pertengahan abad ke – 9 di terkenal dengan abad Emas Wangsa Syailendra kejayaan ini di tandai di bangunnya sejumlah besar candi yang di lereng – lereng gunung kebanyakan berdiri khas bangunan hindu sedangkan yang bertebaran di dataran – dataran adaaalah khas bangunan Budha tapi ada juga sebagian khas Hindu
Dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur di bangun oleh wangsa Syailendra yang terkenal dalam sejarah karena karena usaha untuk menjungjung tinggi dan mengagungkan agama Budha Mahayana
Tidak akan pernah mamasuk akal mereka melihat karya seni terbesar yang merupakan hasil karya sangat mengagumkan dan tidak lebih masuk akal lagi bila di katakan Candi Borobudur pernah mengalami kerusakan
Memang demikian keadaannya Candi Borobudur terlupakan selama tenggang waktu yang cukup lama bahkan sampai berabad – abad bangunan yang begitu megahnya di hadapkan pada proses kehancuran. Kira – kira hanya 150 tahun Candi Borobudur di gunakan sebagai pusat Ziarah, waktu yang singkat di bandingkan dengan usianya ketika pekerja menghiasi / membangun bukit alam Candi Borobudur dengan batu – batu di bawah pemerintahan yang sangat terkenal yaitu SAMARATUNGGA, sekitar tahun 800 – an dengan berakhirnya kerajaan Mataram tahu 930 M pusat kehidupan dan kebudayaan jawa bergeser ke timur
Demikian karena terbengkalai tak terurus maka lama – lama di sana – sini tumbuh macam – macam tumbuhan liar yang lama kelamaan menjadi rimbun dan menutupi bangunannya. Pada kira – kira abad ke – 10 Candi Borobudur terbengkalai dan terlupakan.
Baru pada tahun 1814 M berkat usaha Sir Thomas Stamford Rafles Candi Borobudur muncul dari kegelapan masa silam. Rafles adalah Letnan Gubernur Jendral Inggris, ketika Indonesia di kuasai / di jajah Inggris pada tahun 1811 M – 1816 M.
Pada tahun 1835 M seluruh candi di bebaskan dari apa yang menjadi penghalang pemandangan oleh Presiden kedua yang bernama Hartman, karen begitu tertariknya terhadap Candi Borobudur sehingga ia mengusahakan pembersihan lebih lanjut, puing –puing yang masih menutupi candi di sigkirkan dan tanah yang menutupi lorong – lorong dari bangunan candi di singkirkan semua shingga candi lebih baik di bandingkan sebelumnya.
A. HISTORIOGRAFI
Banyak buku – buku sejarah yang
menuliskan tentang Candi Borobudur akan tetapi kapan Candi Borobudur itu di
dirikan tidaklah dapat di ketahui secara pasti namun suatu perkiraan dapat di
peroleh dengan tulisan singkat yang di pahatkan di atas pigura relief kaki asli
Candi Borobudur ( Karwa Wibhangga ) menunjukan huruf sejenis dengan yang di
dapatkan dari prasati di akhir abad ke – 8 sampai awal abad ke – 9 dari bukti –
bukti tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur di dirikan
sekitar tahun 800 M.
Kesimpulan tersebut di atas itu ternyata sesuai benar dengan dengan kerangka sejarah Indonesia pada umumnya dan juga sejrah yang berada di daerah jawa tengah paa khususnya periode antara abad ke – 8 dan pertengahan abad ke – 9 di terkenal dengan abad Emas Wangsa Syailendra kejayaan ini di tandai di bangunnya sejumlah besar candi yang di lereng – lereng gunung kebanyakan berdiri khas bangunan hindu sedangkan yang bertebaran di dataran – dataran adaaalah khas bangunan Budha tapi ada juga sebagian khas Hindu
Dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur di bangun oleh wangsa Syailendra yang terkenal dalam sejarah karena karena usaha untuk menjungjung tinggi dan mengagungkan agama Budha Mahayana
B.
Tahapan
pembangunan Borobudur
Para ahli arkeologi menduga bahwa rancangan awal Borobudur adalah stupa
tunggal yang sangat besar memahkotai puncaknya. Diduga massa stupa raksasa yang
luar biasa besar dan berat ini membahayakan tubuh dan kaki candi sehingga
arsitek perancang Borobudur memutuskan untuk membongkar stupa raksasa ini dan
diganti menjadi tiga barisan stupa kecil dan satu stupa induk seperti sekarang.
Berikut adalah perkiraan tahapan pembangunan Borobudur:
1. Tahap pertama: Masa
pembangunan Borobudur tidak diketahui pasti (diperkirakan kurun 750 dan 850 M). Borobudur
dibangun di atas bukit alami, bagian atas bukit diratakan dan pelataran datar
diperluas. Sesungguhnya Borobudur tidak seluruhnya terbuat dari batu andesit,
bagian bukit tanah dipadatkan dan ditutup struktur batu sehingga menyerupai
cangkang yang membungkus bukit tanah. Sisa bagian bukit ditutup struktur batu
lapis demi lapis. Pada awalnya dibangun tata susun bertingkat. Sepertinya
dirancang sebagai piramida berundak, tetapi kemudian diubah. Sebagai bukti ada
tata susun yang dibongkar. Dibangun tiga undakan pertama yang menutup struktur
asli piramida berundak.
2. Tahap kedua: Penambahan dua undakan persegi, pagar langkan dan satu undak melingkar
yang diatasnya langsung dibangun stupa tunggal yang sangat besar.
3. Tahap ketiga: Terjadi
perubahan rancang bangun, undak atas lingkaran dengan stupa tunggal induk besar
dibongkar dan diganti tiga undak lingkaran. Stupa-stupa yang lebih kecil
dibangun berbaris melingkar pada pelataran undak-undak ini dengan satu stupa
induk yang besar di tengahnya. Karena alasan tertentu pondasi diperlebar,
dibangun kaki tambahan yang membungkus kaki asli sekaligus menutup relief
Karmawibhangga. Para arkeolog menduga bahwa Borobudur semula dirancang berupa
stupa tunggal yang sangat besar memahkotai batur-batur teras bujur sangkar.
Akan tetapi stupa besar ini terlalu berat sehingga mendorong struktur bangunan
condong bergeser keluar. Patut diingat bahwa inti Borobudur hanyalah bukit
tanah sehingga tekanan pada bagian atas akan disebarkan ke sisi luar bagian
bawahnya sehingga Borobudur terancam longsor dan runtuh. Karena itulah
diputuskan untuk membongkar stupa induk tunggal yang besar dan menggantikannya
dengan teras-teras melingkar yang dihiasi deretan stupa kecil berterawang dan
hanya satu stupa induk. Untuk menopang agar dinding candi tidak longsor maka
ditambahkan struktur kaki tambahan yang membungkus kaki asli. Struktur ini
adalah penguat dan berfungsi bagaikan ikat pinggang yang mengikat agar tubuh
candi tidak ambrol dan runtuh keluar, sekaligus menyembunyikan relief
Karmawibhangga pada bagian Kamadhatu
4. Tahap keempat: Ada perubahan kecil seperti penyempurnaan relief, penambahan pagar
langkan terluar, perubahan tangga dan pelengkung atas gawang pintu, serta
pelebaran ujung kaki.
C.
Penemuan kembali
Borobudur yang menjadi keajaiban dunia menjulang tinggidi antara dataran rendah di sekelilingnya
Borobudur yang menjadi keajaiban dunia menjulang tinggidi antara dataran rendah di sekelilingnya
Tidak akan pernah mamasuk akal mereka melihat karya seni terbesar yang merupakan hasil karya sangat mengagumkan dan tidak lebih masuk akal lagi bila di katakan Candi Borobudur pernah mengalami kerusakan
Memang demikian keadaannya Candi Borobudur terlupakan selama tenggang waktu yang cukup lama bahkan sampai berabad – abad bangunan yang begitu megahnya di hadapkan pada proses kehancuran. Kira – kira hanya 150 tahun Candi Borobudur di gunakan sebagai pusat Ziarah, waktu yang singkat di bandingkan dengan usianya ketika pekerja menghiasi / membangun bukit alam Candi Borobudur dengan batu – batu di bawah pemerintahan yang sangat terkenal yaitu SAMARATUNGGA, sekitar tahun 800 – an dengan berakhirnya kerajaan Mataram tahu 930 M pusat kehidupan dan kebudayaan jawa bergeser ke timur
Demikian karena terbengkalai tak terurus maka lama – lama di sana – sini tumbuh macam – macam tumbuhan liar yang lama kelamaan menjadi rimbun dan menutupi bangunannya. Pada kira – kira abad ke – 10 Candi Borobudur terbengkalai dan terlupakan.
Baru pada tahun 1814 M berkat usaha Sir Thomas Stamford Rafles Candi Borobudur muncul dari kegelapan masa silam. Rafles adalah Letnan Gubernur Jendral Inggris, ketika Indonesia di kuasai / di jajah Inggris pada tahun 1811 M – 1816 M.
Pada tahun 1835 M seluruh candi di bebaskan dari apa yang menjadi penghalang pemandangan oleh Presiden kedua yang bernama Hartman, karen begitu tertariknya terhadap Candi Borobudur sehingga ia mengusahakan pembersihan lebih lanjut, puing –puing yang masih menutupi candi di sigkirkan dan tanah yang menutupi lorong – lorong dari bangunan candi di singkirkan semua shingga candi lebih baik di bandingkan sebelumnya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerima kasihh
BalasHapuskalo penelitiannya mana ya?
BalasHapus