PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI (ETILEN GLIKOL)
PENGERTIAN SIFAT KOLIGATIF
- Sifat
koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis
zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut
dalam larutan.
- Sifat
koligatif larutan dibedakan menjadi dua berdasarkan jenis larutannya,
yaitu sifat koligatif larutan nonelektrolit dan sifat koligatif larutan
elektrolit
JENIS-JENIS SIFAT KOLIGATIF
- Penurunan
tekanan uap larutan (Δp)
- Kenaikan
titik didih larutan (ΔTb)
- Penurunan
titik beku larutan (ΔTf)
- Tekanan
osmotik (π)
CONTOH SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
- Antibeku pada Radiator Mobil
- Di daerah beriklim dingin, di dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku.
ETILEN GLIKOL
- Etilen
glikol (glikol) merupakan senyawa yang dapat digolongkan sebagai
polialkohol, berupa zat cair yang tidak berwarna, kental dan berasa manis.
Etilen glikol memiliki titik didih yang relatif tinggi 198oC
dan titik bekunya -11,5oC
- Etilen
glikol seperti halnya air dapat membentuk ikatan hidrogen, maka etilen
glikol dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan, campuran
etilen glikol dalam air banyak digunakan sebagai cairan anti beku pada
kendaraan bermotor yang digunakan didaerah beriklim dingin atau panas.
- Etilen
glikol memiliki rumus kimia: C2H6O2
- Air
murni mendidih pada suhu 100oC dengan dicampurkan etilen glikol
maka sesuai hukum Roult titik didih campuran yang terjadi akan meningkat
sesuai dengan perbandingan atau molalitas campuran yang dibuat dan
disesuaikan dengan kebutuhan penggunaannya. Demikian pula mengenai titik
beku larutan yang terjadi akan turun sesuai dengan jumlah etilen glikol
yang dicampurkan ke dalam air karena etilen glikol membeku pada suhu -11,5oC.
- Sebagai
contoh Larutan pendingin radiator dibuat dengan kadar 40% larutan glikol
dalam air, dengan menggunakan hukum Roult dapat diperkirakan titik didh
dan titik beku larutan yang terjadi bila diketahui Kb air =
0,52 oC/molal dan Kf air = 1,86 oC/molal.
- Bila
dibuat 100 gram larutan pendingin maka massa glikol (Mr = 62)
adalah 40 gram dan massa air = 60 gram, maka titik didih larutan pendingin
yang terjadi :
- ΔTb = m.Kb = m/mr x 1000/p .Kb = 40/62 x 1000/60 . 0,52 = 5,59 oC
- Sehingga
titik didih larutan 105,59 oC
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
- Sebagai
contoh, sebuah radiator mobil berisi larutan air 500 g (Kf air
= 1,86 oC/mol) agar cairan radiator tersebut tahan di suhu -12 oC,
berapa massa cairan etilen glikol (C2H6O2 ) yang di perlukan?
- ΔTf = m.Kf = m/mr x 1000/p .Kf
- 12 = m/62 x 1000/500 . 1,86
- m= 744/2.1,86 = 200 g
- Meskipun
secara matematis dapat di hitung, tapi pertanyaan di atas salah.
- Setiap senyawa memiliki titik bekunya masing-masing, etilen glikol memiliki titik beku -11,5oC. Sehingga dalam suhu -12 oC secara otomatis membeku bersama pelarutnya, jadi berapapun massa etilen glikol yang ditambahkan, larutan tetap membeku.
- Dari
gambar diagram di samping, dapat diketahui titik beku larutan dan titik
didih larutan memiliki batasnya masing-masing, sedangkan rumus titik beku
dan titik didih tidak memperhatikan hal itu, bisa saja melewati titik beku
dan titik didih larutan, jadi hal ini tidak sesuai dengan kenyataan.
- Oleh
karena itu sebelum mengguanakan rumus, kita harus memperhatikan titik
didih dan titik beku larutannya dulu.
Thank gan
BalasHapusEh.. thanks gan
Hapus