PERKEMBANGAN TEKNOLOGI ZAMAN PRASEJARAH (Konsep Ruang Pada Hunian)



          Manusia mengenal tempat tinggal atau menetap semenjak masa Mesolithikum (batu tengah) atau masa berburu dan meramu tingkat lanjut. Sebelumnya manusia belum mengenal tempat tinggal dan hidup nomaden (berpindah-pindah). Setelah mengenal tempat tinggal, manusia mulai bercocok tanam dengan menggunakan alat-alat sederhana yang terbuat dari batu, tulang binatang ataupun kayu. Tempat tinggal yang pertama dihuni adalah gua-gua atau ceruk peneduh (rock shelter) yang suatu saat akan ditinggalkan apabila sumber makanan di sekitarnya habis. Selain di gua-gua, ada juga yang bertempat tinggal di tepi pantai, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya penemuan kulit kerang dan siput dalam jumlah banyak di samping tulang-tulang manusia dan alatnya di Sumatera Timur.

          Masyarakat pemburu dan pengumpul makanan menggunakan gua atau ceruk untuk lokasi hunian, baik itu secara menetap maupun sementara. Ketergantungan masyarakat tersebut terhadap sumberdaya lingkungannya mengakibatkan ada pola yang berbeda-beda pada setiap wilayah. Sumberdaya lingkungan dan morfologi gua yang berbeda-beda mengakibatkan adanya tipe-tipe hunian yang bervariasi. Tipe yang muncul menunjukkan adanya satu lokasi yang menjadi pusat (central place) dari aktivitas dan mempunyai lokasi-lokasi lainnya sebagai pendukung dalam melakukan aktivitas dan juga tempat beraktivitas.

Komentar