Materi Bahasa Indonesia; Jenis Paragraf Berdasar Posisi Kalimat Pokok/Utama Dengan Contohnya

a. Paragraf Deduktif

Paragraf Deduktif adalah paragraf yang posisi kalimat utamanya di awal paragraf kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas.

Contoh:
Pulau ‘hantu’, Hashima, tak berpenghuni ini terletak di lepas pantai Nagasaki, Jepang. Pulau yang disebut-sebut angker itu pun telah lama ditinggalkan. Dengan penampakkan pulaunya yang mirip kapal perang, tak heran jika Pulau Hashima umumnya dikenal sebagai Gunkanjima atau pulau perang. Selama hampir satu abad (1887—1974) pulau itu merupakan tempat pertambangan batu bara yang menampung ribuan pekerja.
(Liputan6.com, Jepang 16 Februari 2015)

b. Paragraf Induktif

Paragraf induktif adalah paragraf yang posisi kalimat utamanya di akhir paragraf yang diawali kalimat-kalimat penjelas.

Contoh:
Menikmati minuman bersoda di siang hari dan cuaca terik menjadi hal yang menyenangkan. Terlebih jika minuman bersoda itu masih dingin. Seperti yang dilansir En. Rocketnews24, Kamis (12/2/2015). Apakah Anda masih tertarik untuk meminum minuman bersoda jika minuman tersebut memiliki rasa bawang putih? Kini minuman bersoda dengan rasa bawang putih benar-benar hadir di negeri Sakura, Jepang. Minuman bersoda dengan rasa bawang putih ini kemudian diberi nama Jats Takkola.
(Liputan6.com, 12 Februari 2015)

c. Variatif (Deduktif-Induktif)

Variatif (Deduktif-Induktif) adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan akhir paragraf.

Contoh:
Harga beras di bulan Februari kembali mengalami kenaikan cukup tinggi. Di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur misalnya, seluruh jenis beras mulai dari beras jenis standar hingga beras premium naik rata-rata 30%. Billy Hartanto salah seorang pedagang beras Pasar Induk Cipinang mengungkapkan, kenaikan beras terjadi secara bertahap mulai 9 Februari 2015. Harga beras terus naik hingga hari ini tanggal 19 Februari 2015.
(detik.com, 19 Februari2015)

d. Paragraf Naratif dan Deskriptif

Paragraf Naratif dan Deskriptif adalah paragraf yang ide pokoknya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimat penjelas. Semua kalimat penjelas menjadi penting. Dengan demikian, paragraf ini dapat dikatakan tidak memiliki kalimat utama. Jika ada pendapat yang mengatakan jenis ini adalah seluruhnya kalimat utama tentu secara penamaan salah, karena yang utama pasti satu tidak banyak. Paragraf jenis ini dijumpai pada karangan-karangan deskripsi dan narasi.

Contoh:
Dari kejauhan, seorang anak laki-laki membelah angin. Senyumnya mengambang, dengan percaya diri, ia menyapa setiap orang yang dijumpainya. Para wanita terpesona dengan keramahannya. “Mamoru!” temannya memanggilnya, namanya Mamoru. Berumur 14 tahun dan bersekolah di sekolah yang sama dengan Hana, SMP Kageyo. Mamoru mendekati Hoshi, sahabat karibnya. Hoshi merengut. Rambut Mamoru yang awalnya merah kecoklatan, kini disulap menjadi bewarna hitam ...
(cerpen “Hana dan Mamoru”. Micheaelyamin.net.)

Komentar